Berita Pilihan

Selasa, 07 Okt 2025, 09:30:14 WIB - 6 | Ressy Raimonda S.Hum

LPPL Langkisau , Ampiang Parak - 

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bersama PT Telkom Regional Sumbar–Jambi resmi meluncurkan Program Unggulan Nagari Pandai sekaligus meresmikan Early Warning System (EWS), Pentas Budaya, dan Ruang Literasi di Desa Wisata Amping Parak, Kecamatan Sutera, Senin (06/10). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan nagari tangguh bencana dan berdaya digital, melalui sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Amping Parak, Haritman, dalam laporannya menyampaikan bahwa hingga kini sudah lebih dari 87 ribu bibit mangrove ditanam di kawasan ekowisata Amping Parak. Dari jumlah tersebut, PT Telkom menambah 17 ribu bibit baru dan 1.700 untuk pemeliharaan.
Penanaman ini, kata Haritman, menjadi langkah mitigasi terhadap ancaman abrasi dan tsunami, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Dari konservasi mangrove, masyarakat kini bisa memanen ikan, kepiting, dan udang secara alami. Bahkan lahir produk olahan khas kami, Nugget Mangrove,” ungkapnya.

Selain berdampak ekonomi, kegiatan konservasi juga memberi manfaat di bidang pendidikan. Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan penelitian di Amping Parak, dan beberapa warga memperoleh beasiswa hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Sementara itu, Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan Kehati, Rika Anggraini, menyebutkan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di Sumatera Barat, termasuk konservasi penyu di Amping Parak. Data hasil konservasi ini akan diintegrasikan ke dalam sistem nasional.

Dari sisi korporasi, General Manager Telkom Regional Sumbar–Jambi, Muhammad Ihsan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom yang menekankan empat pilar keberlanjutan: ekonomi, sosial, lingkungan, dan hukum.
Telkom, lanjutnya, tidak hanya berfokus pada digitalisasi telekomunikasi, tetapi juga pada program konservasi pesisir melalui Green and Blue Carbon Project.

“Kami ingin masyarakat tumbuh bersama melalui desa digital yang juga peduli terhadap lingkungan. Karena desa yang kuat bukan hanya karena infrastrukturnya, tetapi juga karena kesadarannya menjaga alam,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Pesisir Selatan, Dr. H. Risnaldi Ibrahim, memberikan apresiasi tinggi kepada Telkom dan seluruh mitra atas kontribusi nyata dalam membangun nagari cerdas dan berkelanjutan.

“Inisiatif ini membuktikan bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha dapat melahirkan inovasi yang berdampak luas. Kami berharap langkah ini terus diperkuat, termasuk dalam memperluas jaringan digital di wilayah blank spot,” tegasnya.

Melalui peresmian tersebut, Telkom juga menghadirkan 25 titik WiFi gratis, mendukung sistem peringatan dini bencana, dan memperkuat ruang literasi masyarakat.

Acara diakhiri dengan penanaman mangrove secara simbolis serta pelepasan tukik di Pantai Amping Parak sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekowisata.

 

-rei91

---

Video Terkait :

---